cerpen bertema lingkungan maksimal 4 paragraf

Suasana Kampungku

Setiap hari aku bangun dengan keadaan yang menyenangkan. Yang membangunkanku adalah ayam jago berbulu bagus yang dimiliki oleh nenek. Aku dapat melihat tanaman-tanaman di kebun dan sawah berembun, udaranya segar, dan aku dapat melihat air bening tanpa sampah mengalir dengan pelan dari jendelaku yang tidak banyak debu.

Aku selalu senang karena tidak tinggal di kota karena artinya tidak bisa sering memandang gunung indah, sungai berliku, sawah membentang, dan awan menggantung. Dimana-mana kamu dapat melihat ayam, kambing, anjing hutan, kucing, sapi, kuda, dan banyak hewan lagi misalnya monyet dan berbagai jenis burung.

Suatu hari aku memandang rumah di sebelah rumahku yang sederhana. Aku menggigit cilok buatan nenek, lalu mengintip dari jendela. Ada seorang anak kota yang sedang mengeluh dan menangis saat keluar dari mobilnya yang mewah. Aku mengamatinya denga tenang. Aku tidak terpikir untuk iri karena memiliki mobil kecil hemat energi dan kuda untuk pergi kemana-mana.

Anak itu menatapku dengan curiga. Lalu orangtuanya menggandengnya keluar dari mobil mewah tersebut. Ia menjauhi lumpur dengan agak jijik. Aku sayang lingkunganku. Aku lega, meskipun sering ke kota aku masih memiliki lingkungan yang kusayangi dan selalu kurawat.