B. Indonesia

Pertanyaan

buatlah teks eksposisi dengan tema kehidupan sosial ! minta bantuan nya yah :)

1 Jawaban

  • Oleh : Khannatus Sa’diyah

    Hampir setiap hari pemberitaan di televisi mengenai kriminalitas terjadi, entah itu pelecehan seksual, pembunuhan, pencurian, kekerasan fisik dan lain sebagainya. Beberapa bulan ini, Indonesia dihebohkan dengan beberapa kasus pelecehan seksual terhadap mahasiswi maupun anak-anak di bawah umur. Hal ini terjadi karena aparat hukum yang ada di Indonesia di nilai belum berwibawa. Ditambah, kehidupan sosial masyarakat Indonesia yang masih rendah dan terus merangsang kriminalisasi sehingga angka kriminalitas di Indonesia semakin tinggi dengan modus yang berbeda-beda dan semakin canggih. Semua kejadian pasti mempunyai efek, tak terkecuali dalam kasus kriminalitas seperti ini. Efek yang paling dirasakan pasti terhadap para korbannya. Paling tidak mereka merasakan traumatik dan depresi.

    Baru-baru ini terdengar kasus pelecehan seksual terhadap mahasiswi UNPAD Jatinangor. Kini mahasiswi tersebut merasakan traumatik yang mendalam, dan kabarnya dia depresi berat sehingga cenderung menjadi terdiam. Setahun yang lalu kejadian yang hampir sama pun dialami oleh mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah, Ciputat, Tangerang. Kasus yang terjadi pada sekitar tahun 2012 ini, menjadikan seorang mahasiswi kehilangan nyawanya akibat di bunuh setelah berkali-kali diperkosa oleh beberapa lelaki yang tidak mempunyai hati, lelaki yang tak ubahnya seperti binatang. Istilah tersebut memanglah sangat pantas untuk para pelaku. Jelas saja berawal dari penyekapan berhari-hari, lalu diperkosa dan setelah itu dibunuh. Hukuman mati pun ditetapkan pengadilan kepada salah satu pelaku tersebut, sisanya hanya mendapatkan hukuman seumur hidup dan 20 tahun. Rasanya hukuman yang pantas untuk kejahatan seperti itu hanyalah hukuman mati saja, bukannya kejam melainkan agar menjadi pembelajaran untuk orang lain juga. Tetapi pada kenyataannya kasus tersebut kembali terulang.

    Sungguh sangat memprihatinkan melihat keadaan saat ini. Seakan-akan dunia dikuasai oleh nafsu belaka tanpa adanya akal yang mendampingi. Realita yang sangat memprihatinkan saat ini, adanya kasus dimana bocah umur 13 tahun mencabuli 6 bocah SD dan TK. Kabarnya bocah tersebut melakukan pencabulan setelah melihat video porno dari internet. Jika dilihat dari situasinya, siapa yang patut disalahkan? orang tua kah atau teknologi kah? Dimana peran orang tua, yang mendidik dan mengawasi? Dimana peran sekolah dan tenaga pendidik?. Beberapa pertanyaan yang cukup sulit untuk dipaparkan. Jika generasi muda telah berani melakukan hal sekeji itu, bagaimana dengan generasi selanjutnya?.

    Untuk mengatasi kriminalitas dalam bentuk pelecehan seksual ini, penegak hukum telah memberikan hukuman yang serius, diantaranya hukuman mati, hukuman seumur hidup, di penjara puluhan tahun bahkan sampai ada yang di kebiri. Kebiri sendiri bertujuan untuk menghilangkan fungsi testis terhadap pria dan ovarium terhadap wanita. Sebenarnya kebiri tidak jauh berbeda dengan hukuman mati. Tetapi di Indonesia belum banyak berlaku hukuman kebiri ini. Hukuman ini dimaksudkan untuk membuat jera pelaku agar dapat menahan nafsunya yang telah membutakan segalanya. Semua kejahatan pasti ada penyebabnya, entah karena penasaran atau memang adanya dendam terhadap korban dan keluarga sehingga pelaku berani melakukan perbuatan itu dan menghiraukan konsekuensinya.

    Jika dibandingkan antara korban dan pelaku, hukuman pelaku tidak sebanding dengan keadaan korban yang mengalami depresi berat dan bisa saja akan teringat hingga dewasa nanti. Depresi itu bisa di dapatkan dari luka di daerah kemaluan dan badan atau mungkin karena malu oleh cibiran dari lingkungan sekitar. Akibatnya si korban akan cenderung mengalami perubahan kepribadian menjadi pribadi yang pendiam. Orang tua lah yang sangat dibutuhkan korban, agar mampu menyemangati dan melindunginya.

Pertanyaan Lainnya